Selasa, 13 April 2010

Berburu Ilmu Ke Negeri Belanda



Belanda…??

Mungkin masih banyak orang ketika mendengar nama negara ini akan bilang: “Itu kan negara yang dulu pernah menjajah kita selama 350 tahun!”. Atau tidak sedikit yang akan bilang "Hmm, itu kan negara yang punya bunga yang indah itu, hmm apa teh namanya, iya, iya,, Bunga Tulip!". (http://www.photographersdirect.com/annaoldenhave/search.asp)



Iya, memang benar, tapi kenyataanya sekarang Indonesia telah merdeka, dan memang benar Bunga Tulip memang ada di Belanda. Tulisan ini tentunya bukan untuk membahas bagaimana Indonesia merdeka, apa aja yang udah Belanda lakukan dulu, dan hal-hal berbau sejarah. Tulisan ini didedikasikan buat mengorek informasi-informasi penting tentang pendidikan dan inovasi yang ada di negeri kincir angin ini.

Negara bunga tulip ini saat ini menjadi salah satu negara tujuan favorit bagi pelajar dan masyarakat Indonesia yang ingin melanjutkan studi mereka. Ternyata negara ini memiliki kualitas pendidikan yang sangat baik dalam jajaran dunia. Bayangkan saja, banyak universitas di Belanda yang masuk dalam daftar 200 universitas terbaik di dunia. Menurut daftar yang dilansir dari situs webometrics.info lansiran April 2010, Utrecht University di peringkat ke-79, University of Amsterdam di urutan ke-86, University of Groningen di urutan ke-125, University of Twente di urutan ke-148, Delft University of Technology di urutan ke-173, dan Eindhoven University of Technology di urutan ke-187. Coba bayangkan, negara yang luasnya cuma seluas Jawa Barat ini bisa punya enam universitas yang top di dunia. Benar-benar melambangkan kualitas pendidikan yang bermutu. (http://www.webometrics.info/top8000.asp)

Negara ini juga sangat kuat di bidang hukum, sebagai bukti bahwa negara ini memang negara yang cerdas. Sistem hukum yang dipakai di Indonesia saat ini, sebagian besar berkiblat pada sistem hukum yang ditinggalkan oleh Belanda dulu di masa penjajahannya. Oleh karena hal ini, ada pepatah mengatakan “Tuntutlah Ilmu Hukum sampai ke negeri Belanda!”.

Di bidang teknik, Belanda juga tidak mau asal-asalan. Belanda ingin menunjukkan kualitas teknik mereka juga. Salah satunya adalah di bidang konstruksi dan arsitektur. Negara ini sangat baik di bidang ini. Lihat saja di sudut-sudut kota Indonesia yang merupakan peninggalan penjajahan Belanda, kita akan lihat desain-desain bangunan yang tidak biasa, bahkan Belanda sepertinya sangat ahli di bidang estetika dan desainnya. Selain itu, bangunannya juga kokoh, terbukti masih bertahannya bangunan itu sampai saat ini. Bukti nyata lain adalah Jembatan Beatrix di Jambi yang kini menjadi objek wisata, dan Jembatan di Lembah Anai, Padang, yang tak roboh meski di hantam banjir dan longsor (30/3/2010), yang rusak malah jalan dan jembatan yang baru dibangun pemerintah.

Gambar disamping adalah jembatan mahakarya Belanda yang ada di Jambi. Saat ini jembatan tersebut telah menjadi objek wisata. Salah satu bukti lagi, bahwa Belanda merupakan negeri yang superior di bidang arsitektur. Sumber gambar:


Mengenai biaya, lagi-lagi Belanda mendapat nilai plus. Sebagai bayangan, tinggal di Belanda selama sebulan, biaya hidup standar yang diperlukan sekitar 350 euro (sekitar Rp 5 juta) untuk tempat tinggal yang sangat nyaman, 100- 200 euro (sekitar Rp 1,5 juta- Rp 3 juta) untuk makan sebulan dengan kondisi masak sendiri diselingi makan di luar dengan menu-menu yang dahsyat, serta 100 euro (sekitar Rp 1,5 juta) untuk kebutuhan sekolah termasuk membeli buku. Cukup murah bukan untuk sebuah negara Eropa...? (http://bregudul.web44.net/?p=12).

Read More »»

Senin, 05 April 2010

5th World Youth Congress 2010- Kongres Pemuda

Ooooo,,,, seperti ini rasanya.. Gumamku dalam hati yang penuh sukacita. Pagi itu (Tgl. 29 Januari 2010) aku mendapat e-mail dari panitia 5th World Youth Congress Turkiye 2010. E-mail itu bilang kalo aku ternyata lulus dan diundang untuk kongres pemuda tersebut. Jantungku nyaris melompat, aku ingin teriak, tapi aku urungkan niat, melihat banyak orang yang sedang main game di warnet itu. Suaraku akhirnya hanya sampai tenggorokan, dan urung keluar. Aku sesaat terdiam takut.

Aku ingat 2 tahun lalu aku mendapat e-mail yang bilang kalo aku dapat undian dan aku percaya hal tersebut (sekarang aku sadar betapa bodohnya aku mempercayainya dulu). Saat itu aku ditipu habis-habisan. Dan untungnya aku gak kirim uang sepeserpun ke mereka (karna saat itu aku gak punya duit). Aku takut kalo-kalo e-mail ini bohong dan membuatku kecewa.

Aku lihat contact si pengirim. Suraya Asmal, Asian and African Desk Officer. Aku googling (sebagai mahasiswa ILKOM yang sering menggantungkan segala sesuatu sama om google), dan memasukkan kata kunci Suraya Asmal Peace Child International, dan kalian semua pasti tahu, banyak hasil yang keluar, dan beliau memang benar Desk Officer yang bekerja di Peace Child Organization, organisasi yang mengadakan kongres ini.



Aku hubungi dia, aku add facebook nya dia, dan menanyakan tentang kebenaran surat itu. Lama aku tak menemukan jawaban. Aku tunggu, dan gak ada e-mail baru yang masuk ke e-mailku. Aku harap-harap cemas. Aku kemudian kirim e-mail ke e-mail resmi acara kongres ini, tapi sama aja, gak ada jawaban. Aku kirim e-mail lagi ke orang yang ngurusin applicant bagian Asia (Indonesia masih Asia kan ya? Jadi aku hubungi ke situ). Puji Tuhan! Ada balasan.

"Hi, Jika Anda mendapat e-mail dari Suraya Asmal, berarti e-mail tersebut berasal dari kami (WYC 2010). Suraya Asmal adalah partner kami. Jadi, e-mail tersebut memang resmi dari kami." (tentunya ini ditulis dalam bahasa Inggris).

Huff… Puji Tuhan!

Tapi, kok rasanya belum percaya ya? Kemudian aku tanya lagi, tentang apakah aku diterima atau tidak. Beliau balas bahwa aku memang terpilih untuk kongres ini. Aku pengen melonjak seketika itu.

Mimpi itu telah nyata, Ko!

"Tapi sampai saat ini, kami belum bisa memutuskan pelamar-pelamar yang diterima. Hal ini akan diumumkan di awal Maret."

Ha? Bukannya aku udah lulus? Aku deg-degan lagi, dan seakan-akan aku tidak sadar, lalu lemas, tapi masih bisa kirim e-mail lagi.

"Bukankah surat yang saya terima itu untuk menyatakan saya diterima? Jadi, saya diterima kan, Pak?"

"Bisa mohon tuliskan nama Anda?"

"EKO SIPRAPUA S."

"Yes, you are accepted!"

"Ohhh, thank you, Sir.", Lemasku kini berlalu, dan bahagia yang sekejap hilang kini datang kembali.

Turki, I am in happiness...! Wait for me...!








Read More »»

Jumat Agung Hahaha

Tertanggal 2 April 2010, hari itu adalah hari Jumat Agung, memperingati wafatnya Kristus Yesus. Seperti biasa, aku dan teman-teman pergi ke Gereja, yaitu di Gereja Kristen Indonesia, di Pengadilan Bogor. Nah, setelah semuanya beres, ada Okto, Mada, Sandro, Riferson, dan Corry, kami cabut dengan pakaian kemeja hitam-jeans, kemeja hitam-jeans hitam, dan macem-macem, tapi yang bernuansa hitam. Tiba-tiba Okto datang dari kosannya, pake celana coklat bahan, dan baju kemeja coklat terang... Semuanya langsung kontak ketawa dan komentar.

"Aku gak punya baju itam woii,,, biasa aja lah,, hehe", dia coba membela diri dengan perasaan menyesal.. Hahaha...

Di angkot, kami semua sibuk masing-masing dengan dunia sendiri, ehh, tapinya bukan autis yaa, dunia sendiri yang bermakna tentunya...

Okto keluarin HP nya dan Headsetnya, aku tarik sebelah headset nya, dan dengar musik macem-macem, dari musik barat, musik rohani, macem-macem lah. Uhh, yang namanya Kota Bogor, gak afdol kalo gak macet, dan terjadilah macet yang cukup membuat diri kepanasan, kayak cacing kepanasan, udah kostumnya itam-itam, panas pulak... aihhh...

Setelah macet berlalu, angkotnya melaju terusss, terusss, sampai akhirnya sampai di Pengadilan. Trus, turun lah kami, dan bayar ongkos. Okto masih sibuk dengan musik dan Handphone nya, sedangkan yang lain udah siap masuk Gereja. Kami berjalan beruntun masuk Gerejanya, di depan Sandro, Okto, Mada, Riferson, Aku (Eko), dan Corry. Corry tertinggal di depan pintu karna ngambil liturgi acara. Sedangkan Okto masih sibuk dengan headset nya.

Sesaat si Sandro mau duduk di kursi yang agak ke depanan, Okto berteriak *yaa, di aberteriak, kebiasaan orang kan kalo make headset suaranya kencang.

"Woii, jangan duduk disitu...!!"

Aku tergelak dengan kencangnya suara itu. Wowww... Aku khawatir dia mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan disana. Aduhh jangan sampe dehh.. Aku berusaha menahan dia, yang lain juga sepertinya kaget dan gak bisa berbuat apa-apa.

Okto melanjutkan aksinya. "Jangan disitu, disitu bolooonggg...!!

Oh my GOD, apa-apaan nih, pikirku dalam hati. Aku langsung duduk di kursi dimana aku berdiri kaget. Diikuti Riferson dan Mada. Kami gak bisa nahan ketawa, dan akhirnya kami tertawa, namun tertawa ditahan dan menunduk. Seluruh mata jemaat tertuju pada sekelompok pemuda yang baru masuk, dan tiba-tiba buat keributan... Huaaaa...

>Setelah itu, Okto mungkin merasa diperhatikan, dan dia buka headsetnya, juga atas perintah tangan kami, untuk melepaskan headset nya. Dia lalu duduk terdiam, malu, dan kikuk. Hahaha.. Tidak sampai disitu, seperti biasanya kalo Okto malu, dia gak berusaha untuk diam, tapi malah menyibukkan diri dengan kata-kata untuk menghibur diri sendiri. Hahaha...

Dan kata-kata itu, malah membuat sedikit keributanjuga.
"Aduhh,, malu banget gua... malu banget guaa... Aggghh,, hehehe...". Ucapnya...

Setelah sekitar 15 menitan, dan suasana mulai hening, dan ibadah akan segera dimulai, kami duduk berdekatan akhirnya, dan mengkhusukkan diri untuk mengikuti ibadah Jumat Agung.

Ahh, kejadian ini menggelikan aku rasa.. Hahaha...
Read More »»